BAGAIMANA MELAKUKAN DETOKS?

Ada beberapa metode detoks yang sering dilakukan saat ini. Mulai dari yang alami seperti puasa hingga yang menggunakan suplemen herba atau obat-obatan tertentu. Program detoks yang baik harus dapat:

  • menormalkan pH (kadar keasaman) pencernaan
  • meringan beban fungsi enzim di pankreas
  • melancarkan kerja empedu dan mencairkan cairan empedu
  • mengurangi lemak dan penyumbatan pada liver
  • membangun flora usus
  • melancarkan pembuangan lendir dan ampas dari dinding usus agar penyerapan zat makanan menjadi lebih baik
  • membuang kotoran yang menyumbat saluran usus (catatan: penyumbatan pada usus dapat mengakibatkan kanker usus)
  • merangsang peristaltik usus agar pembuangan lebih lancar
  • membersihkan darah
  • membersihkan saluran kencing dan memperbaiki keseimbangan cairan tubuh
  • melancarkan peredaran getah bening
  • membuka pori-pri kulit
  • mengeluarkan lendir dari paru-paru serta melancarkan pernapasan

Biasanya perlu waktu 6 – 12 bulan untuk mencapai semua itu, dan juga sangat bergantung pada kondisi keracunan dan kedisiplinan setiap individu.

Metode detoks yang paling mudah dan aman adalah juice fasting, yaitu puasa menghindari makanan padat dan pembentuk asam, dan hanya mengkonsumsi jus buah segar sepanjang hari dalam porsi tertentu. Puasa ini aman bagi semua orang. Mereka yang menderita kanker stadium lanjut, diabetes, atau gagal ginjal harus di bawah pengawasan ahli.
Istirahat dan relaksasi sangat penting dalam program detoks. Jika masih sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya, sebaiknya tidak melakukan detoks. Laju metabolisme tubuh selama detoks akan menurun, begitu pula suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan saluran pernapasan. Ini merupakan proses alamiah karena tubuh akan melakukan penghematan energi dan sebagian besar energi akan lebih dikonsentrasikan untuk proses pembuangan racun.

Proses keluarnya racun juga menimbulkan reaksi tidak nyaman pada tubuh, yang secara medis dikenal sebagai gejala kemunduran (withdrawal symptoms). Beberapa gejala mirip dengan gejala sakit atau sakaw pada pemakai narkoba yang sedang menjalani program pembersihan. Sebaliknya, dalam paham pengobatan alami, gejala ini disebut krisis penyembuhan (healing crisis). Gejala ini biasanya muncul pada hari ke-3 sejak dimulainya program detoks. Gejala yang terasa biasanya hanya muncul satu hari saja. Kecuali gejala seperti flu (pengeluaran lendir melalui saluran pernapasan) biasanya berlangsung lebih lama.

Beberapa hari setelah itu kita mulai merasa tidak kelaparan lagi, walaupun adakalanya muncul gangguan seperti memikirkan makanan-makanan tertentu padahal perut sedang tidak lapar.

KRISIS PENYEMBUHAN

  • Gejala demam atau flu
  • Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit buang air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu dengan enema atau kolonhidroterapi/”cuci usus”.
  • Nyeri otot atau sendi
  • Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan peminum alkohol)
  • Mual-mual atau kembung
  • Lesu
  • Banyak mengeluarkan riak atau lendir
  • Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai masalah dengan kulit
  • Napas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah (dapat dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat khusus pengerok lidah)
  • Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)
  • Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)

MEKANISME DETOKS

Ada 2 mekanisme yang digunakan liver untuk mengeluarkan racun. Bagian pertama pada detoks, disebut fase 1, adalah mengubah toksin menjadi entuk yang larut lemak. Secara alamiah lemak akan segera mengikat toksin yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu, toksin harus dilepaskan dulu dari jaringan lemak.

Bagian kedua, disebut fase 2, mengubah toksin menjadi bentuk yang larut air agar toksin dapat dikeluarkan melalui saluran usus dan urine. Dengan mekanisme ini, tidak akan ada racun yang tersangkut atau tertinggal pada jaringan, termasuk jaringan otak dan saraf pusat. Toksin akan keluar perlahan melalui aliran darah. Pada saat inilah biasanya gejala-gejala yang terasa seperti penyakit, yakni gejala krisis penyembuhan (healing crises) itu muncul.

Pada setiap fase yang harus dilalui, pelaksanaan detoks ini sebaiknya dibantu dengan makanan dan herba tertentu untuk menguatkan sel-sel organ vital dan kelenjar yang berperan pada proses detoks.

No comments:

Post a Comment