Cara Memilih Minyak Zaitun

Minyak zaitun sama dengan arak anggur, kwalitasnya bisa berbeda dikarenakan jenis, tempat asal produk, iklim, proses pemerasan dan metode penyimpanan. Minyak zaitun yang berkualitas tinggi tampak bening, berwarna hijau keemasan atau kuning keemasan, saat dicicipi rasanya hangat dan licin di mulut, ada sedikit pahit atau pedas; sebaliknya, minyak zaitun yang berkualitas rendah agak keruh, kurang bercahaya, warnanya tawar, mutu minyaknya encer, saat dicicipi rasanya hambar atau ber-aroma aneh.

Harga minyak zaitun tinggi karena pengolahan yang benar sehingga bisa mempertahankan lebih banyak gizi. Buah zaitun yang diolah melalui perasan dingin pertama menghasilkan minyak zaitun dengan kemurnian extra tinggi (extra virgin olive oil), aroma harumnya paling kental; melalui perasan dingin kedua menghasilkan minyak zaitun dengan kemurnian tinggi (virgin olive oil). Minyak zaitun yang beredar dipasaran adalah bertaraf umum (regular olive oil) atau taraf murni (pure olive oil). Ini adalah hasil olahan denga ekstraksi dan penyaringan kimia, sehingga kadar aroma dan gizinya agak kurang.

Yang harus diperhatikan ialah, minyak ampas (biji) zaitun (pomace olive oil) merupakan minyak bekas hasil olahan dengan memanfaatkan ampas bekas perasan ditambah dengan biji zaitun dan sari sayuran, minyak tersebut mengandung zat penyebab kanker “benzopyrene”, meskipun harganya rendah, namun sebaiknya jangan dibeli.

Penyimpanan Minyak Zaitun

Para ahli menyarankan bahwa minyak zaitun bukan seperti arak anggur, disimpan makin lama makin harum, ia sebaiknya digunakan habis dalam batas waktu kadaluarsa. Jika tidak akan rentan terhadap oksidasi dan berubah aromanya. Minyak zaitun kemasan besar dapat dibagi-bagi, disimpan masing-masing dalam tabung keramik kecil atau botol kaca, untuk mengurangi kesempatan minyak zaitun kontak dengan udara, simpanlah dalam ruangan yang sejuk, dapat juga menyimpannya di dalam kulkas.

Minyak zaitun berkualitas tinggi pada temperatur rendah akan timbul gejala kabut, tapi saat mengalami suhu tinggi akan kembali bening dan transparan. Pada umumnya batas waktu penyimpanan (masa kadaluarsa) minyak zaitun selama 2-3 tahun, namun sebaiknya digunakan habis dalam 18 bulan, baru dapat mempertahankan kualitasnya yang terbaik. (Efochtimes/akw)

No comments:

Post a Comment