Tips Usaha Kerajinan Kayu

Hmmm .. ndak perlu mengerutkan dahi dulu kalau membaca judul di atas. Wirausaha jenis ini bisa jadi berskala besar bisa juga cukup medium cth Handicraft Export & Wooden Handicraft. Kalau modal dimiliki tidak sebegitu besar, ya kita mulai dengan level usaha kelas kecil-menengah, misalnya Handicraft Export & Wooden Handicraft.

Berdasarkan pengalaman penulis, hasil bincang-bincang/diskusi dengan komunitas, rekan atau kenalan chating, di beberapa kawasan wilayah tertentu di Indonesia memiliki potensi market bagus untuk menggeluti usaha perdagangan. Misal berdagang Handicraft Shop atau pakaian/tekstil ke Papua atau Ambon, dengan mengambil supply barang dari Bandung/Jakarta/Jogja. Atau kerajinan tangan atau Wooden Export & Wooden Shop dari Bali, dengan mencoba mengambil market ke Jakarta atau Bandung. Komputer Jakarta/Surabaya, dibawa ke market Sulawesi/Kalimantan. Demikian seterusnya. Sebuah stelan blazer di Mangga Dua - Jakarta bisa dapat Rp 150 - Rp 250 ribu, di Papua (dengar-dengar) bisa dijual seharga Rp 300 - Rp 400 ribu. Lumayan kan untungnya?

OK sekarang bagaimana mau memulai usaha Wooden Export & Wooden Shop, Cobalah cari rekan/kenalan/kerabat yang bisa dipercaya yang berdomisili di daerah lain (pulau/kota lain). Cari informasi mengenai harga-harga/potensi pasar tentang suatu komditas, atau komoditas Handicraft Shop yang langka supply tetapi punya prospek bagus, dsb. Bandingkan dengan Handicraft kondisi lokal di daerah sendiri. Adakah "sesuatu" yang bisa kita ambil atau kita kirim ke rekan jauh tadi. Misal : prospek "baju daster Jogja atau Handicraft jogya" kalau ke Sulawesi gimana? atau "batik Pekalongan" di Banjarmasin, menarik ndak harganya ? dan lain-lain.


Soal komunikasi? Gunakan sarana SMS, email, chating, dll. Mencari rekan/partner usaha? Coba dari kerabat, mantan teman sekampus, teman chating yang credible, dst. Mau mulai bisnis sekarang juga?

No comments:

Post a Comment